Bahaya Postterm Pregnancy pada Bayi

Bahaya Postterm Pregnancy pada Bayi

Ketika seorang wanita dinyatakan hamil, maka hal pertama yang dilakukan oleh dokter kandungan adalah menghitung usia kehamilan. Meskipun penghitungan ini tidak dapat menyatakan secara pasti berapa usia janin yang berada dalam kandungan, namun setidaknya bisa memberikan perkiraan usia kandungan. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, karena berkaitan dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh calon ibu berdasarkan dari usia kandungan. Selain itu, dengan menghitung usia kehamilan dokter kandungan akan bisa memperkirakan waktu persalinan calon ibu, agar tidak terjadi postterm pregnancy.

Postterm pregnancy juga dikenal dengan nama postdate atau prolonged pregnancy, adalah kondisi dimana ibu menjalani persalinan melebihi batas usia kehamilan maksimal yang seharusnya. Pada kondisi normal, calon ibu mulai merasakan kontraksi ketika kandungan memasuki usia 40 hingga 41 minggu.

Menghitung Usia Kehamilan
Sumber : Motherandbaby Indonesia

Namun, jika sampai usia 41 minggu ibu masih belum merasakan tanda-tanda kontraksi, maka calon ibu masih bisa menunggu hingga kandungan memasuki usia 42 minggu untuk mendapatkan kontraksi alami. Namun, kondisi ini bisa berlaku jika kandungan dalam kondisi sehat dan atas seizin dari dokter kandungan.

Jika sampai kandungan berusia 42 minggu masih belum terasa adanya kontraksi, sebaiknya segera mengambil tindakan untuk melakukan persalinan, baik dengan cara induksi maupun operasi cesar.

Tindakan persalinan setelah memasuki usia 42 minggu ini haruslah segera dilakukan, karena kondisi postterm pregnancy ini akan sangat membahayakan kesehatan janin dalam kandungan. Berikut ini adalah beberapa bahaya postterm pregnancy pada bayi:

  • Air ketuban bisa semakin mengental dan menyebabkan bayi menjadi sulit bernafas.
  • Volume air ketuban yang semakin menipis dapat menyebabkan kondisi gawat janin.
  • Meningkatkan kemungkinan bayi mengalami kelainan palsi serebral, yaitu kelainan pada fungsi otak besar dan otak kecil, yang menyebabkan terganggunya fungsi gerakan anggota tubuh.
  • Janin beresiko mengalami kekurangan oksigen, yang akan menyebabkan rusaknya jaringan kulit sehingga tampak keriput.
    Terganggunya fungsi plasenta yang berfungsi untuk menyalirkan nutrisi kedalam tubuh bayi, sehingga beresiko menyebabkan bayi kekurangan nutrisi.
  • Hal terburuk dari dampak postterm pregnancy yaitu, meninggalnya bayi dalam rahim.
Baca Juga:  Tanoto Student Research Award Hasilkan Suplemen Atlet Dari Ikan Nila

Foto utama: Dok. Motherandbaby Indonesia

Apuy

Apuy

Menggeluti dunia content writter dan blogging sejak 2010 sebagai awal untuk memulai karir sebagai SEO Specialist pada 2012 hingga saat ini yang sudah meng-handle beragam dari berbagai industri dan bisnis. Berdoa, Berusaha dan Tawakal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.