Industri Sektor Pariwisata di Indonesia Harus Gigit Jari Berhadapan Negeri Jiran, Kenapa?

Rasanya, kita masih harus gigit jari jika harus berbicara mengenai pencapaian industri pariwasata di Indonesia dibandingkan dengan Malaysia. Indonesia harus bersaing ketat dengan Malaysia, tapi Indonesia harus mengakui bahwa Malaysia memang lebih unggul di sektor ini di kancah ASEAN. Nah, ini menarik, karena dari segi sumber daya dan kebudayaan dari Sabang sampai Merauke, Indonesia seharusnya lebih unggul dibandingkan dengan Malaysia. Tapi faktanya, daya saingnya masih kalah. Di sisi lain, ada harapan besar bahwa sektor ini akan menjadi andalah Indonesia.
Lantas, apa yang kurang dari Indonesia dan perlu dibenahi?
Salah satu yang membuat Indonesia kalah dalam hal index Persaingan Pariwisata dan Perjalanan adalah kesehatan dan kebersihan. Dari data ini bisa dilihat dengan jelas bagaimana kondisi kebersihan tempat wisata di Indonesia. Meskipun tempat wisata utama di kota besar sudah bersih, namun banyaknya tempat wisata yang tidak terawat.
- Aturan dan Kebijakan
Negeri Jiran dinilai memiliki aturan dan kebijakan yang pasti dan ramah bagi para turis dibandingkan dengan Indonesia. Ini menjadi faktor lain mengapa industri sektor pariwisata di Indonesia tertinggal dengan negara tetangga. Hal ini didukung dengan sumber daya manusia Indonesia yang dinilai kurang greget mengembangkan potensi kekayaan Indonesia yang begitu melimpah.
- Infrastruktur Darat, Bandara dan Pariwisata
Meskipun saat ini pemerintah sedang galak dalam pembangunan infrastruktur di berbagai bidang, Indonesia masih kalah dengan Malaysia di sektor ini. Bandara di Indonesia masih dinilai kurang mengingat luasnya wilayah Indonesia dan keterjangkauannya dengan tempat-tempat wisata. Kemudian, masih minimnya infrastruktur pariwisata jelas membuat wisatawan lebih memilih Negeri Jiran sebagai tujuan wisata di banding Indonesia.
Apa yang Unggul di Indonesia Dibanding Malaysia
Tiga hal di atas vital bagi perkembangan sektor pariwisata di Indonesia. Tapi, di sisi lain, Indonesia juga memiliki grade lebih tinggi dibanding negeri Jiran. Salah satunya adalah keselamatan dan keamanan serta sumber daya alam. Memang, sumber daya alam di Indonesia lebih berpotensi dibanding Malaysia dan ini menjadi salah satu keunggulan Indonesia. Namun, index di sektor ini hanya unggul tipis sehingga bisa dikatakan SDA Indonesia belum termaksimalkan dengan baik.
Dengan fakta ini, Menteri Pariwisata memiliki target bahwa pendapatan dari sektor ini akan lebih tinggi daripada sumber devisa lainnya. Dan kekayaan alam dan budaya menjadi senjata utama Indonesia. Nah, kapan industri sektor pariwisata di Indonesia bisa semakin maju, dan dalam konteks ASEAN, bisa melebihi Negeri Jiran? Kita lihat di tahun 2020 nanti apa yang bisa kita lihat.