Ini Dia Permainan Tradisional Khas Sunda yang Terkenal di Masanya!
Anak 80-90-an, pastinya masih ingat dong dengan permainan tradisional yang dulunya sering dimainkan bersama teman-teman semasa kecil? Sebut saja, permainan petak umpet, bola bekel, gundu, lompat tali karet, congklak, egrang, patok lele, dan lain sebagainya. Di masanya, permainan ini memang kerap dimainkan dengan teman sebaya karena permainannya yang sangat menyenangkan dan lupa waktu ketika sudah memainkannya. Nah, bicara mengenai permainan tradisional, terdapat pula permainan tradisional Sunda yang dulunya juga sering dimainkan oleh anak-anak yang berasal dari Jawa Barat dan sangat terkenal di masanya.
Beberapa permainan tradisional Sunda tersebut di antaranya adalah sebagai berikut, check it out: (source: m.merdeka.com)
Ayang Ayang Gung
Salah satu permainan tradisional khas Sunda yang dulunya kerap dimainkan adalah permainan Ayang Ayang Gung. Permainan ini biasanya dimainkan secara berkelompok sambil memegang pundak teman dan menyanyikan lagu berbahasa Sunda.
Nyanyian tersebut dimainkan mulai dari nada pelan hingga cepat sampai durasi lagunya habis. Kemudian, barulah mencari teman yang ingin diajak berpasangan agar tidak disuruh jaga. Yang menjadi ciri khas dari permainan ini adalah dimainkan dengan menyanyikan lagu berbahasa Sunda.
Kobak Koin
Selain itu, adapula permainan Kobak Koin. Kobak Koin sendiri merupakan permainan khas Sunda yang dimainkan dengan cara melempar koin ke tumpukan koin agar bisa masuk ke dalam lubang yang letaknya ada di bagian belakang koin yang sudah ditumpuk.
Permainan satu ini biasanya dimainkan oleh beberapa orang dan dianggap mampu melatih ketangkasan. Umumnya, permainan ini sering dimainkan pada saat bulan puasa atau menjelang berbuka puasa.
Meuncit Reungit
Bisa dikatakan, permainan ini sangat digemari oleh anak-anak Sunda zaman dahulu karena permainannya yang begitu seru dan menyenangkan. Di mana, anak-anak saling menghangatkan tubuh di depan bara api yang dibakar orang dewasa. Anak-anak tersebut melingkar di depan bara api sambil menyanyikan lagu anak khas Sunda dengan liriknya:
Di dieu meuncit reungit
Di dinya meuncit domba
Di dieu beuki leungit
Di dinya beuki loba
Melansir dari m.merdeka.com, reungit artinya nyamuk. Jadi, sederhananya, permainan meuncit reungit ini dijadikan ajang anak-anak menghindari gigitan nyamuk ketika pulang dari masjid maupun menuju masjid saat memasuki waktu Maghrib.
Ambil-ambilan
Berikutnya, permainan Ambil-ambilan. Permainan ini biasa dimainkan dua orang anak yang berdiri saling berjajar dan berhadapan sambil menyanyikan lagu khas Sunda. Nyanyian seperti:
Ambil-ambilan turuktuk hayam samantu
Saha nu diambil kami mah teu boga incu
Si Anu kadieu purah nutu purah ngejo purah ngasakan baligo
Nyerieun sukuna kacugak ku kaliage
Aya ubarna urat munding campur rage tiguling nyocolan dage
Dalam permainan ini anak yang terbagi atas dua kelompok saling berupaya untuk menghabiskan masing-masing kelompoknya secara bergantian. Mereka pun berhak memilih siapa yang akan ditarik masuk ke dalam kelompoknya.
Sorodot Gaplok
Permainan seru lainnya yang dulu juga sering dimainkan adalah Sorodot Gaplok. Berbeda dengan permainan sebelumnya, permainan ini bisa dikatakan sarat akan nilai edukasi.
Sorodot Gaplok sendiri bisa diartikan sebagai permainan yang saling meluncurkan batu dari satu batu ke batu lainnya, yang mana ketika batu beradu akan mengeluarkan suara āplokā atau layaknya tamparan. Permainan ini biasanya dimainkan berkelompok dengan jumlah genap.
Gimana, nih? Apakah kamu pernah memainkan permainan tradisional khas Sunda yang sudah dituliskan di atas ketika kecil? Share jawabannya di sini, yuk!