Kesenian Topeng Banjet Karawang

Kesenian Topeng Banjet Karawang

Kalian pasti sudah mengenal kabupaten Karawang. Daerah yang berbatasan dengan kabupaten Bogor dan Bekasi ini namanya diabadikan dalam satu puisi perjuangan karya Chairil Anwar: Karawang-Bekasi. Daerah yang menjadi saksi mata perjuangan kemerdekaan Indonesia ini kini sudah berkembang pesat, teknologi internet Karawang pun sudah dengan mudah diakses oleh masyarakatnya. Meski sudah mengalami kemajuan teknologi yang pesat, namun masyarakat Tangerang tidak pernah melupakan tradisi dan kesenian aslinya. Salah satunya adalah kesenian Topeng Banjet.

Seni Topeng Banjet merupakan jenis kesenian seni teater tradisional. Nama Topeng Banjet merupakan istilah yang dipilih untuk membedakan kesenian topeng tradisional dengan topeng daerah Cirebon dan Indramayu. Pada pertunjukkannya, Topeng Banjet dibuka dengan lawakan dan dilanjutkan dengan pertunjukkan drama tradisional. Drama tradisional pada Topeng Banjet ini kental dengan bahasa sundanya yang kasar dan waditra pengiringnya yang khas pada kendang, gong kecil, dan kecreknya.

Kesenian Topeng Banjet KarawangSeiring dengan perkembangan jaman, kesenian ini juga turut mengalami perubahan. Misalnya saja, meski namanya Topeng Banjet, namun pada saat pementasannya, tidak ada seorang pemain yang menggunakan Topeng. Topeng pada awalnya digunakan oleh pemain pada babak Ngajantuk dan Ngedok. Namun, pada tahun 1949, penggunaan topeng dilarang pada oleh penguasa setempat, sehingga mau tidak mau penggunaannya pun dihilangkan. Dihilangkannya penggunaan topeng ini pun akhirnya berdampak pada dihilangkan kedua babak tadi. Meski saat ini penggunaan topeng sudah tidak dilarang, namun topeng tetap tidak digunakan dan kedua babak tersebut pun tetap dihilangkan. Meski begitu, kata ‘Topeng’ tetap digunakan hingga sekarang.

Perubahan lain juga terjadi pada busana yang dipakai oleh para pemain waditra (nayaga). Pada jaman dulu, para nayaga memakai pakaian bebas atau seadanya saja. Namun saat ini, para nayaga sudah menggunakan seragam. Fungsi kesenian ini pun ikut mengalami pergeseran. Pada awalnya Topeng Banjet dilakukan sebagai pelengkap upacara tradisional, seperti pada saat panen padi. Saat ini Topeng Banjet banyak dilakukan sebagai hiburan pada acara-acara warga masyarakat, seperti khitanan, perkawaninan, festival, serta acara peringatan hari-hari nasional.

Baca Juga:  Mengenal Ilmu Pengleakan

Untuk membuat semua kebudayaan tradisional di Indonesiadi kenal oleh dunia internasional, maka tentu membutuhkan sarana dan prasarana seperti perangkat layanan internet yang super cepat. Nah, di Indonesia banyak kendala diantara kecepatan internet yang kini dirasa sebagian orang mulai lemot. Karena kendala ini, banyak pula provider-provider internet di Indonesia mencari cara membuat Koneksi Internet Jadi Lebih Cepat.

Simak terus artikel dari media informasi Indonesia yang akan membahasa mengenai kebudayaan setiap wilayah Indonesia. Sehingga kita bisa jadi lebih dekat dan makin mengenal semua kebudayaan yang ada.

Apuy

Apuy

Menggeluti dunia content writter dan blogging sejak 2010 sebagai awal untuk memulai karir sebagai SEO Specialist pada 2012 hingga saat ini yang sudah meng-handle beragam dari berbagai industri dan bisnis. Berdoa, Berusaha dan Tawakal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.