Menengok Sejarah Kerajaan Gowa di Benteng Somba Opu

Menengok Sejarah Kerajaan Gowa di Benteng Somba Opu

Tidak banyak wisatawan yang senang wisata sejarah. Ketika berkunjung ke Makassar, misalnya, wisatawan lebih senang berkunjung ke tempat wisata populer yang sudah terkenal di daerah tersebut. Tidak banyak yang tahu bahwa Makassar merupakan salah satu kawasan yang kaya akan sejarah, di mana hampir setiap sudut kotanya tersimpan jejak-jejak kejayaan di masa lalu. Salah satunya adalah Benteng Somba Opu yang berlokasi sekitar 8 km dari Singgasana Hotel Makassar. Dengan berkendara menggunakan mobil pribadi selama setengah jam, maka Anda akan tiba di lokasi wisata ini.

Benteng Somba Opu

Sedikit menengok ke masa lalu, Benteng Somba Opu adalah benteng peninggalan Kerajaan Gowa yang dibangun pada abad ke-16. Benteng ini didirikan oleh Raja Gowa ke-9 yakni Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi’ Kallonna. Berada di Jalan Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Gowa, benteng ini menjadi salah satu peninggalan sejarah yang masih berdiri hingga sekarang. Sayangnya, meski memiliki nilai-nilai sejarah dan cerita tentang Kerajaan Gowa di masa lalu, benteng ini berada dalam kondisi yang menyedihkan; sepi dan agak tidak terawat. Namun demikian, jangan khawatir; pengunjung tetap bisa mempelajari situs ini sekaligus menarik pelajaran darinya.

Dulu, Benteng Somba Opu merupakan pusat perdagangan rempah-rempah antara pedagang Asia dan Eropa. Wilayah ini sangat populer, perekonomian berputar dengan cukup baik di sini, sampai akhirnya Benteng Somba Opu dikuasai oleh VOC di tahun 1669. Tidak hanya dikuasai, benteng ini pun kemudian dihancurkan dan dibiarkan terbengkalai hingga akhirnya terendam oleh ombak pasang. Barulah pada tahun 1980, sisa-sisa benteng ini ditemukan oleh ilmuwan yang datang ke Makassar dan mulai dikonstruksi pada tahun 1990.

Museum Kawasan Bentang Somba Opu

Di dalam kawasan Benteng Somba Opu, pengunjung tidak hanya dapat melihat sisa-sisa benteng di sana. Terdapat replika rumah-rumah adat Sulawesi Selatan yang dibangun dengan ukuran sebenarnya di sana, serta sebuah meriam dengan panjang 9 meter dan berat 9.500 kilogram. Tidak hanya itu, untuk melengkapi wisata sejarah pengunjung, ada sebuah museum yang didedikasikan untuk memperkenalkan benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Gowa.

Baca Juga:  Industri Sektor Pariwisata di Indonesia Harus Gigit Jari Berhadapan Negeri Jiran, Kenapa?

Dengan mempelajari sejarah Indonesia di masa lalu, wisata yang Anda lakukan pun tidak hanya seputar wisata, tetapi juga membuat pengetahuan Anda seputar Indonesia menjadi lebih mendalam. Selamat mencoba dan selamat berkunjung!

Apuy

Apuy

Menggeluti dunia content writter dan blogging sejak 2010 sebagai awal untuk memulai karir sebagai SEO Specialist pada 2012 hingga saat ini yang sudah meng-handle beragam dari berbagai industri dan bisnis. Berdoa, Berusaha dan Tawakal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.