Peduli Kelestarian Lingkungan, Perusahaan Sukanto Tanoto Dukung Gerakan Kurangi Penggunaan Plastik
Sampah plastik merupakan salah satu limbah anorganik yang sulit terurai melalui proses alami. Dibutuhkan waktu hingga 100 tahun hingga sampah ini terurai sepenuhnya. Miris, andil Indonesia dalam menghasilkan sampah plastik juga menempati posisi kedua dunia. Keprihatinan tersebut menggerakkan banyak kalangan untuk menggalakkan gerakan kurangi sampah plastik. Sebagai bagian dari Indonesia, perusahaan Sukanto Tanoto juga turut mendukung gerakan tersebut melalui tindakan nyata.
Bahaya Sampah Plastik Mengancam Masa Depan yang Lebih Baik
Sampah plastik telah lama menjadi perhatian para aktivis lingkungan. Dari hari ke hari, tidak terhitung berapa banyak sampah plastik yang dihasilkan di seluruh dunia. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), setiap harinya Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 175.000 ton atau sekitar 64 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 15% di antaranya adalah sampah plastik.
Angka tersebut cukup mencengangkan. Hingga pada akhirnya, Indonesia didapuk sebagai negara penghasil sampah plastik terbanyak nomor dua. Posisi tersebut hanya satu angka di bawah Cina dan di atas 3 negara penghasil sampah plastik terbanyak lainnya yakni Inggris, Filipina dan Thailand.
Produksi sampah plastik yang begitu masif membuat banyak aktivis lingkungan semakin giat membangun kepedulian masyarakat. Berawal dari sinilah, gerakan kurangi sampah plastik lahir dan terus menggema hingga sekarang.
Merasa prihatin dengan kondisi tersebut, perusahaan Sukanto Tanoto berinisiatif untuk mendukung gerakan tersebut melalui sebuah kampanye yang terorganisir dan berkelanjutan. Berawal dari keprihatinan ini jugalah, APRIL selaku salah satu perusahaan yang tergabung dalam grup RGE menggagas sebuah kampanye bertajuk plastic free challenge.
Kurangi Sampah Plastik, Perusahaan Sukanto Tanoto Gelar Kampanye Plastic Free Challenge Melalui Grup APRIL
Benih kampanye plastic free challenge mulai tumbuh pada bulan Maret 2019 melalui salah satu perusahaan Royal Golden Eagle yang bernama APRIL. Berdasarkan pengamatan APRIL’s sustainability professionals, masalah penggunaan plastik di Indonesia, dimulai dari internal perusahaan terlihat semakin memprihatinkan.
Penggunaan plastik sekali pakai seakan menjadi kebutuhan yang tidak tergantikan. Penumpukan sampah plastik yang seharusnya bisa dihindari menjadi isu penting yang menjadi perhatian perusahaan Sukanto Tanoto yang begitu prihatin dengan masalah kelestarian lingkungan.
Melalui serangkaian proses perancangan, plastic free challenge diluncurkan dengan sustainability team sebagai tenaga penggeraknya. Kampanye ini memulai gerakannya dengan mengajak semua kolega Royal Golden Eagle. Membangun kepedulian hingga mendorong perubahan kebiasaan dalam menggunakan plastik menjadi fokus utama dalam plastic free challenge.
Dalam sosialisasinya, kampanye plastic free challenge mendapat respon yang luar biasa dari para kolega. Lebih dari setengah partisipan bersedia untuk memangkas penggunaan plastik hingga setengah dari biasanya. Bahkan, tidak sedikit yang berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik lebih dari itu.
Demi suksesnya pengurangan sampah plastik, banyak aktivitas yang dilakukan untuk mendukung kampanye plastic free challenge. Serial video layanan masyarakat dirilis dan disebarkan melalui YouTube dan akun sosial media grup Royal Golden Eagle seperti APRIL, APR, Asian Agri dan organisasi filantropi Tanoto Foundation.
Hingga saat ini, lebih dari 200 staf perusahaan Sukanto Tanoto telah menjadi sukarelawan dan aktif dalam menyebarkan kampanye plastic free challenge. Melalui kampanye tersebut, diharapkan budaya grup RGE yang peduli lingkungan semakin tertanam dalam diri setiap karyawan dan kolega hingga menular kepada masyarakat secara umum.