Yuk, Kenalan dengan Lomografi!
Fotografi merupakan kegiatan yang sedang digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Fenomena ini tentunya tidak terlepas pula dari keberadaan ‘fotografer dadakan’ yang menjadi seleb di media sosial Instagram dan juga munculnya berbagai kamera canggih yang bisa dimiliki oleh masyarakat dengan harga yang terjangkau. Saking tingginya animo masyarakat terhadap dunia fotografi ini, tempat percetakan foto pun dibanjiri banyak pemesan dan tempat jual printer id card pun ikut ketiban rezeki. Semua berkat fenomena fotografi ini, nih.
Nah, di antara kalian, siapa yang menyukai dunia fotografi? Pernahkah kalian mendengar kata “lomo”? Kalau belum, dalam artikel berikut ini kami ingin mengenalkan dunia lomografi kepada kalian. Yuk, simak!
Lomografi adalah bagian dari dunia fotografi yang menggunakan kamera analog untuk proses pengambilan gambarnya. Kamera analog yang digunakan dalam dunia lomografi adalah lomo. Kamera lomo sendiri berasal dari Rusia dan pertama kali ditemukan di sebuah pabrik lensa di St. Petersburg.
Sejak kemunculannya, lomografi kemudian terus berkembang di seluruh dunia. Lomografi digemari karena keunikan dan keasliannya. Mengapa? Sebab, ketika kita memotret menggunakan kamera lomo, hasil fotonya tidak bisa diprediksi, unik, dan mengejutkan. Berbeda dengan kamera digital yang memungkinkan kita untuk melihat hasil gambarnya secara langsung, kamera lomo mengharuskan kita untuk mencetaknya terlebih dahulu untuk melihatnya. Oleh sebab itu, muncullah tagline Expect The Unexpected dari para pecinta lomografi.
Lomografi sendiri memiliki dua jenis media untuk pengambilan gambarnya. Ada kamera dan LomoKino. LomoKino adalah sebuah video analog yang bisa digunakan untuk merekam video singkat. Sementara itu, untuk kamera, lomo memiliki berbagai jenis kamera tergantung spesifikasinya. Ada Diana F+, Lubitel, La-Sardina, Pinhole, Holga, dan masih banyak lagi.
Selain karena bentuk kameranya yang mungil dan berwarna-warni, kamera lomo juga digemari karena penggunaannya yang sangat mudah. Untuk memakainya, kalian tinggal memasukkan roll film ke dalam kamera, melihat melalui view finder, dan memotret sesuka kalian. Jangan memikirkan hasilnya, karena hasil foto kalian pasti akan di luar dugaan.
Meskipun terlihat santai dan main-main, lomografi juga memiliki aturan tersendiri, loh, Sobat Flipp. Aturan tersebut dikenal sebagai 10 Golden Rules di kalangan pecinta lomo. Apa saja sih isinya? Di antaranya adalah Take your camera everywhere you go, Don’t think, Don’t worry about any rules, dan Be fast. Aturan-aturan tersebut mencoba membebaskan kita untuk memotret dengan gaya apa pun.
Tertarik untuk mencoba lomografi ini? Jenis kamera mana yang ingin kalian pakai? Share, dong!