Fakta Unik yang Terdapat di Film Tiga Dara

Di tahun 2016 ini, produser terbaik Indonesia tidak hanya mempertontonkan film Rudy Habibie saja. Namun, juga berhasil membuat dan mempertontonkan sebuah film yang sangat seru, Tiga Dara. Film Tiga Dara sendiri merupakan film klasik yang menceritakan tiga perempuan bersaudara yang saling memperebutkan seorang lelaki, yang sudah dijodohkan oleh nenek mereka kepada salah satu cucu perempuannya. Awal mulanya, film yang dibuat oleh Usmar Ismail ini sudah pernah tayang pada tahun 1956, tapi produser film Indonesia pun kembali membuat film Tiga Dara dengan kapasitas film yang lebih modern, dan dibuat dengan format 4K.

Meskipun sudah dibuat kembali, tapi ternyata di balik proses pembuatan film klasik Tiga Dara ini, terdapat beberapa fakta unik yang mungkin banyak orang yang belum mengetahuinya. Apa sajakah itu? Yuks, disimak langsung di bawah ini:

Menjadi Film Percintaan Pertama di Indonesia. Siapa sangka? Film klasik Tiga Dara menjadi film percintaan pertama yang pernah tayang di pertelevisian Indonesia. Kok, bisa? Yaa, ini disebabkan oleh terinspirasinya pembuat film Usmar Ismail, membuat sebuah film klasik yang bertemakan budaya pop yang berhubungan dengan budaya Indonesia.
Terjadi Perebutan Seorang Lelaki. Film drama Indonesia, Tiga Dara sendiri menceritakan tiga perempuan bersaudara yang memperebutkan seorang anak laki-laki. Awalnya, lelaki yang diperebutkan ini hanya dijodohkan kepada salah seorang anak perempuan saja oleh nenek mereka. Namun, entah apa yang terjadi, laki-laki yang sudah dijodohkan ini pun malah diperebutkan oleh tiga kakak beradik ini. Kepada siapakah hati lelaki ini akan berlabuh? Hehe
Menonjolkan Budaya Melayu Pop. Di dalam film Tiga Dara ini, budaya yang diusung menonjolkan kepada Melayu Pop. Kenapa? Hal ini dikarenakan Usmar Ismail merupakan seorang pembuat film asal Bukittinggi, Sumatera Barat. Di film ini pun, kita akan melihat semua tarian, bahasa, serta lagu melayu. Meskipun begitu, tapi disini kita kita juga bisa menikmati budaya pop yang lebih modern seperti adanya dansa, penggunaan baju dansa, dan lainnya.
Adanya Soundtrack dalam Bentuk Piringan Hitam. Biasanya, di setiap film akan bermunculan beberapa soundtrack yang akan menghidupkan suasana film dan dengan mudahnya bisa didapatkan melalui online. Namun, pada zaman dahulu apabila membuat film, soundtrack lagu untuk film direkam di dalam sebuah piringan hitam. Oleh sebab itu, di dalam film Tiga Dara ini pun juga merekam soundtrack film dalam bentuk piringan hitam yang berjumlah 16 piringan. Uniknya, di setiap piringan akan menghasilkan lagu yang berbeda.
Mengharumkan Nama Indonesia di Kancah Internasional. Larisnya penjualan film Tiga Dara, membuat film ini pun berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Bagaimana tidak, film Tiga Dara ini sudah pernah ditayangkan di sebuah festival film di Venesia. Uwow 🙂