Proyek Ruang Reklamasi, Apa Dampak Buruk Terhadap Lingkungan?
Proyek pembangunan ruang reklamasi Teluk Benoa dan di beberapa daerah di Indonesia terutama di Teluk Jakarta yang akhir-akhir ini mencuat dan menjadi topik hangat perbincangan berbagai kalangan ini tengah menuai pro dan kontra. Namun kenapa di Singapura sepertinya tidak ada gejolak apapun? Padahal proses reklamasi yang dilakukan oleh Pemerintah Singapura sudah berlangsung lama, kurang lebih 40 tahun. Direncanakan mega proyek ini akan berakhir pada tahun 2030.
Selalu yang menjadi pertanyaan adalah apa dampak buruk dari proyek reklamasi ini. Walaupun proyek reklamasi di Teluk Jakarta belum selesai dan bahkan bisa dikatakan baru dimulai, banyak sekali pakar lingkungan hidup yang mengecam proyek tersebut dengan alasan kerusakan lingkungan.
Lalu, selama sekitar 40 tahun Singapura melakukan reklamasi, apakah ada dampak buruk dari proyek tersebut? Ternyata tidak. Mungkin Indonesia perlu belajar dari Singapura jika ingin melakukan reklamasi. Awalnya Singapura tidak jauh beda dengan Jakarta. Selalu terkena banjir. Tidak hanya pada saat musim hujan tapi terkadang juga air laut naik dan area Singapura yang secuil itu tergenang oleh air. Akan tetapi, lihat sekarang. Tidak pernah ada berita Singapura tergenang air lagi. Hal ini dikarenakan adanya proyek reklamasi besar-besaran yang dilakukan oleh Pemerintah Singapura.
Tujuan utama Singapura membuat ruang reklamasi tidak lain adalah untuk mencegah banjir. Bukan sebaliknya. Namun, disisi lain, mega proyek ini tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Negara tetangga pun tidak akan mendapatkan pengaruh buruk terhadap proyek ini. Bukan berarti laut direklamasi kemudian negara tetangga menjadi mudah terkena banjir.
Kenapa demikian? Karena Singapura menerapkan sistem reklamasi canggih dan modern yang tidak akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan juga negara tetangga. Selain itu, sistem irigasi mereka sangat mapan dan terintegrasi dengan sistem irigasi yang dibangun oleh pengembang proyek reklamasi.
Sebenarnya integrasi sistem irigasi inilah yang membuat Singapura sekarang ini bebas banjir. Orang mungkin berpikir jika ada reklamasi otomatis daerah sekitar akan mudah terkena banjir. Ternyata ini tidak terjadi karena sistem irigasi yang sudah terintegrasi satu sama lagi dan sudah sangat mapan.
Apa yang sudah dilakukan Singapura jelas sudah sangat bagus. Dan negara lain seperti halnya Indonesia bisa meniru hal tersebut. Jadi reklamasi merupakan proyek yang besar untuk memanfaatkan area yang sudah tidak produktif. Dan manfaatnya bisa dirasakan oleh semua masyarakat seperti tidak lagi ada banjir, bertambahnya area pemukiman, perkantoran, dan lain sebagainya.
Apakah proyek pembangunan ruang reklamasi Teluk Jakarta yang kini jadi pro kontra masih tetap akan berjalan atau justru dihentikan karena adanya dampak dan kasus korupsi di dalamnya ? Layak sama-sama kita tunggu kelanjutannya!